Selasa, 23 Juli 2013

Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Iran

Jurnal Newscientist edisi Kamis (18/2) memuat hasil penelitian Science-Metrix, sebuah perusahaan di Motreal, Kanada yang melakukan evaluasi atas perkembangan dan produk ilmu pengetahuan serta teknologi di berbagai negara. Dalam laporan hasil penelitiannya, Science-Metrix menyebutkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di negara Iran sebelas kali lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.

Perusahaan itu mengamati adanya "pergeseran geopolitis dalam bidang ilmu pengetahuan dan karya" yang dihasilkan negara-negara di dunia. Menurut Science-Metrix, banyaknya karya-karya ilmiah yang dimuat di Web of Science menunjukkan bahwa standar pertumbuhan karya ilmiah di Timur Tengah, khususnya di Iran dan Turki, nyaris mendekati angka empat kali lebih cepat dari rata-rata pertumbuhan di dunia.

Ia mengatakan, publikasi karya-karya ilmiah dari Iran kebanyakan tentang kimia nuklir dan tentang fisika partikel. "Iran juga mengalami kemajuan pesat di bidang ilmu kedokteran dan pengembangan pertanian," tukas Archambault.Ia menambahkan, perkembangan teknologi di Iran pada tahun ini sangat cepat bahkan melampaui negara China yang oleh dunia diakui cemerlang dalam bidang sains .

Meski lebih dari 30 tahun diembargo Barat, Iran telah melakukan langkah besar di berbagai sektor, termasuk sektor ruang angkasa, nuklir, kedokteran, penelitian tentang sel dan kloning. Tanggal 3 Februari kemarin, Iran berhasil meluncurkan satelit yang diberi nama Kavoshgar 3 ke ruang angkasa. Satelit itu membawa berbagai organisma hidup seperti tikus, dua ekor kura-kura dan cacing untuk keperluan penelitian.

Sebelumnya, di bulan Januari, Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mampu mengembangbiakkan hewan ternak transgenik, seperti domba dan kambing. Iran juga tercatat sebagai salah satu negara dari sedikit negara yang berhasil mengembangkan teknologi dan perangkat untuk mengkloning hewan ternak yang bisa digunakan untuk keperluan penelitian di bidang kedokteran dan untuk memproduksi zat antibodi manusia untuk menangkal penyakit.


Anak domba bernama Royana dan dua sapi bernama Bonyana dan Tamina adalah hewa-hewan hasil kloning pertama di Iran.
sumber : http://maestrociety.binushacker.net/2013/04/perkembangan-ilmu-pengetahuan-iran_14.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar