Selasa, 23 Juli 2013

Perkembangan IT di Indonesia

Indonesia Internet Exchange Pertumbuhan jaringan Internet di Indonesia, seklaian masih dalam tahap awal dan belum memasyarakat seperti halnya di negara-negara maju, menunjukan trend yang sangat positif. Potensi pengguna yang begitu besar dari penduduk Indonesia yang pada saat ini (Juli 1997) berjumlah sekitar 200 juta jiwa tidak dapat diabaikan begitu saja. Pemerintah telah mengeluarkan 41 izin prinsip kepada berbagai perusahaan yang berminat menyelenggrakan jasa Internet ini. Untuk dapat mengembangkan pasar yang besar ini, salah satu prasyarat adalah dibentuknya suatu interkoneksi nasional antar penyelenggara jasa Internet (PJI) di Indonesia, sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI lain yang berada di Indonesia. Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi Internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia. Dengan adanya tulang punggung lalu lintas informasi nasional yang pengembangannya dapat dikelola oleh PJI Indonesia, berbagai manfaat yang dapat diperoleh antara lain :
• Merupakan jalur yang relatif lebih murah dibandingkan menggunakan tulang punggung jaringan Internet di negara lain
• Merupakan jalur alternatif bagi sebuah PJI apabila jalur koneksi ke Internet yang dimilikinya (langsung ke luar negeri) mengalami masalah.
• Lebar pita (bandwidth) yang tinggi antar PJI Indonesia akan memberikan insentif bagi penyedia informasi (content provider) menempatkan basis datanyan di Indonesia, baik bagi penyedia informasi lokal maupun internasional.

Pada saat ini konektivitas PJI ke Internet melalui INP Indosat, sebagian melalui INP Satelindo, sebagian terhubung langsung super ISP di luar negeri. Secara teknis sudah ada interkoneksi antar pelanggan INP Indosat melalui Indosat dan antar pelanggan INP Satelindo melalui Satelindo. Untuk membantuk interkoneksi nasional, APJII berinisiatif meluncurkan program Indonesia Internet Exchange (IIX), yang diharapkan dapat dijadikan titik awal pengembangan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pertumbhan Internet Indonesia.

Indonesia Network Information Center. Dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkankekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan.

Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC(Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura. Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI). Indonesia Network Information Center (ID-NIC)

Pusat informasi yang akan dikembangkan dalam program IDNIC akan terus dikembangkan sehingga mencakup fasilitasfasilitas yang lebih luas, misalnya search engine, direktori industri, pusat pertukaran informasi, dan layanan lain yang bermanfaat bagi seluruh PJI dan pengguna Internet di Indonesia. Program-program lanjutan akan dikomunikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan umpan balik, sehingga prioritas dapat diberikan pada hal-hal yang mempunyai dampak terbesar bagi publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar